Rabu, 07 November 2012

Sejarah Marga Parna (Pomparan ni si Raja Naiambaton)

Pomparan ni si Raja Naiambaton biasa disingkat menjadi PARNA, yaitu marga-marga yang dipercayai sebagai keturunan dari Raja Naiambaton yang karenanya tidak boleh menikah satu dengan yang lainnya. Hal ini dipertegas dalam tulisan-tulisan pustaha Batak yang berbunyi "Pomparan ni si Raja Naiambaton sisada anak sisada boru” dalam bahasa Batak Toba, yang dapat diartikan dengan ”Keturunan Raja Naiambaton adalah sama-sama pemilik putra dan putri,” yang dalam arti lebih luas lagi dapat diartikan bahwa ”Putra-putri keturunan marga-marga Naiambaton tidak boleh menikah satu sama lain.”

Raja Naiambaton

Satu tulisan menyatakan bahwa Raja Naiambaton merupakan keturunan keenam dari Raja Batak, seperti berikut: Raja Batak memperanakkan Guru Tateabulan, memperanakkan Raja Isumbaon, memperanakkan Tuan Sorimangaraja, memperanakkan Raja Asiasi, memperanakkan Sangkaisomalindang, dan memperanakkan Raja Naiambaton

Marga-marga Parna

Terdapat perbedaan pada jumlah marga yang masuk dalam kelompok Parna ini, hal ini disebabkan karena adat kebudayaan Batak yang dapat menggunakan marga leluhur, percabangan marga kakek, ayah, atau bahkan percabangan marga baru. Tetapi walau berbeda marga, semuanya mengaku dipersatukan oleh ucapan di atas ("Pomparan ni si Raja Naiambaton sisada anak sisada boru”).

Adapun marga-marga batak yang termasuk dalam Pomparan Ni Raja Nai Ambaton (PARNA) yaitu:

1. Bancin ( sigalingging )

2. Banurea ( sigalingging )

3. Boangmenalu ( sigalingging)

4. Brampu ( sigalingging )

5. Brasa ( sigalingging )

6. Bringin ( sigalingging )

7. Dalimunthe

8. Gajah ( sigalingging )

9. Garingging ( sigalingging )

10. Ginting Baho

11. Ginting Beras

12. Ginting Capa

13. Ginting Guruputih

14. Ginting Jadibata

15. Ginting jawak

16. Ginting manik

17. Ginting Munthe

18. Ginting Pase

19. Ginting Sinisuka

20. Ginting Sugihen

21. Ginting Tumangger

22. Haro

23. Kombih (sigalingging )

24. Maharaja

25. Manik Kecupak (sigalingging)

26. Munte

27. Nadeak

28. Nahampun

29. Napitu

30. Pasi

31. Pinayungan (sigalingging ? )

32. Rumahorbo

33. Saing

34. Saraan (sigalingging )

35. Saragih Dajawak

36. Saragih Damunte

37. Saragih Dasalak

38. Saragih Sumbayak

39. Saragih Siadari

40. Siallagan

41. Siambaton

42. Sidabalok

43. Sidabungke

44. Sidabutar

45. Saragih Sidauruk

46. Saragih Garingging

47. Saragih Sijabat

48. Simalango

49. Simanihuruk

50. Simarmata

51. Simbolon Altong

52. Simbolon Hapotan

53. Simbolon Pande

54. Simbolon Panihai

55. Simbolon Suhut Nihuta

56. Simbolon Tuan

57. Sitanggang Bau

58. Sitanggang Gusar

59. Sitanggang Lipan

60. Sitanggang Silo

61. Sitanggang Upar Par Rangin Na 8 ( sigalingging )

62. Sitio

63. Tamba

64. Tinambunan

65. Tumanggor

66. Turnip

67. Turuten

7 komentar:

  1. Selain itu, kelompok Parna juga pernah mengeluarkan marga yang tidak lagi memenuhi ketentuan sebagaimana dinasihatkan oleh Nai Ambaton, misalnya Haromunthe.

    Haromunthe, jika dirunut sesuai literatur dan kesaksian dari pemilik marga ini, adalah keturunan dari Munte. Sejak dikeluarkan dari kelompok ini, maka orang Batak yang bermarga Haromunthe tetap melaksanakan adat-istiadat Batak dan karenanya tetap menjadi bagian dari masyarakat Batak dalam lingkup yang lebih luas. Keterangan tentang marga ini bisa ditelusuri di haromunthe.com

    Nasib sejenis juga dialami oleh marga Sidabungke [lazim dilafalkan Sidabukke atau Dabukke.

    “Haro” yang dimaksud penulis yang mana nih?
    Haromunthe atau Haro Rajagukguk?

    BalasHapus
  2. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  3. Daftar Marga Parna berdasarkan urutan.
    I. BOLON TUA
    1. Simbolon
    2. Tinambunan
    3. Tumanggor/Tumangger
    4. Turuten
    5. Maharaja
    6. Pinayungan
    7. Nahampun
    II.TAMBA TUA
    8. Tamba ( Sitonggor )
    9. Siallagan
    10. Turnip
    11. Tamba ( Lumban Tonga-Tonga )
    12. Sidabutar
    13. Sijabat >Dajawak
    14. Siadari
    15. Sidabalok
    16. Tamba ( Marhatiulubalang )
    17. Siambaton
    18. Munte ( Lumban Tonga-Tonga )
    19. Tamba ( Lumban Toruan/Rumaroha )
    20. Rumahorbo
    21. Napitu
    22. Sitio
    III.SARAGI TUA
    23. Simalango
    24. Saing
    25. Simarmata
    26. Nadeak
    27. Saragi
    28. Sumbayak
    IV.MUNTHE TUA
    29. Sitanggang
    30. Sigalingging
    31. Manihuruk
    32. Sidauruk
    33. Garingging
    34. Tendang
    35. Banurea
    36. Manik Kecupak/Mengidar
    37. Gajah
    38. Bringin
    39. Brasa
    40. Boang Manalu
    41. Bancin
    42. Saraan
    43. Kombih
    44. Berampu
    45. Munthe
    46. Damunthe
    47. Dalimunthe
    48. Ginting.
    V.NAHAMPUN TUA
    Oppung Nahampun Tua tidak punya anak laki-laki.Marga Nahampun yang ada saat ini adalah keturunan Oppung Simbolon Tuan Nahodaraja.
    NB:
    1. Sementara ini marga-marga Parna yang dapat penulis sajikan.
    2. Mohon dikoreksi maupun ditambahkan apabila ada Marga yang belum tertulis.
    3. Sengaja tidak ditulis sub-sub marga yang ada, sehingga terkesan lebih efisien.
    4. Marga Tamba ada beberapa sumber, Raja Sitonggor, Raja Lumban Tonga-Tonga, Raja Lumban Toruan.
    5. Munte no.18 adalah keturunan Oppung Marhatiulubalang Raja Lumbantonga-tonga Tamba Tua.
    6. Munthe/Damunthe/Dalimunthe adalah keturunan Munthe Tua.
    7. SIDABUKKE memang benar Pomparan Raja Naiambaton. Karena sesuatu hal, mereka mangose Padan sehingga keluar dari Parna.
    8. HARO, dulunya merupakan salah satu keturunan Parna , karena melakukan perbuatan melanggar TONA thdp ito nya bertempat dibawah pohon Utte, ybs telah ditiadakan dari Parna dan nama ybs dirubah jadi HAROMUNTE yang sampai saat ini keturunannya bermarga HAROMUNTE tetapi bukan Parna lagi.

    BalasHapus
  4. Marga Turnip apakah dari kata turunan nipon berarti jepang dong

    BalasHapus
  5. Horas di hamu amang tua / inang tua, amang uda / inang uda, namboru ito dohot apara niba..
    Manukkun jo au, juppa ku marga barasa di parjalanganon alai dang mangaku ibana parna justru mengaku borbor do ibana.
    Butuh kejelasan majo au tu hamu, mauliate

    BalasHapus
  6. mulai abad keberapa ada raja naiambaton itu,.?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wkwkwk... Ratusan tahun jauh sebelum kejadian genosida (perang Padri) yg memerangi bangsa Batak.

      Hapus